Jumat, 11 April 2025

Pendidikan karakter Terhadap Pembentukan Moral Anak


Pendidikan Karakter Terhadap Pembentukan Moral Anak

 

Sebagaimana kita lihat bersama bahwa, moralitas anak/siswa saat ini semakin mengkhawatirkan, khususnya di indonesia, terlihat jelas oleh kita bahwa, begitu banyak pengaruh eksternal yang mempengaruhi pembentukan nilai-nilai etika mereka. Saat ini, banyak sekali pelajar yang tidak terpelajar, perundungan yang merajalela, dimana hal itu terjadi pada lingkungan pendidikan, pergaulan bebas hingga tak memikirkan harga diri, eksposur terhadap konten-konten yang tidak sesuai, berseliweran di media sosial, hingga kurangnya pengawasan orang tua dalam hal konsumsi hiburan. Anak-anak mungkin rentan terhadap pemahaman moral mengingat lingkungan yang tidak mendukung terhadap pembentukan moral anak. Salah satu masalah yang muncul adalah menurunnya karakter dalam kehidupan sosial dan etika anak dalam praktik kehidupan sehari-hari, hal ini berdampak pada beberapa efek negatif, yang baru-baru ini mengkhawatirkan masyarakat, seperti saat ini yang sering terjadi, penipuan dari berbagai motif yang mengelabui, pembunuhan tak terhitung lagi, narkoba terus menerus di konsumsi, dan banyak hal-hal negatif yang seharusnya tak dilakukan namun dikerjakan, padahal itu semua perilaku yang jauh dari etika serta moral.

Mengingat saat ini, banyak terjadi krisis moral yang disebabkan oleh menurunnya nilai-nilai karakter yang baik. Krisis moral juga terjadi di kalangan anak/siswa, dikarenakan seorang anak itu perilakunya lebih banyak meniru dari apa yang dilakukan oleh orang dewasa, di bandingkan mendengarkan edukasi yang baik, yang kita arahkan pada anak. Ketika orang tua atau orang-orang disekeliling nya berperilaku buruk misalnya, mereka akan mengikuti dengan mempraktekkannya pada situasi dan kondisi yang sama.  Hasilnya berkembang menjadi kebiasaan yang akan merusak karakter dan menjadi individu yang tidak bermoral. Maka dari itu, pendidikan karakter guna membentuk moral terhadap anak itu sangat penting, dikarenakan kualitas dari sumber daya manusia di suatu negara itu sangat berpengaruh dalam kemajuan bangsa.

Pendidikan karakter itu sendiri berasal dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter. Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok, dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein, yang berarti to engrave (mengukir). Dengan demikian, membentuk karakter diibaratkan seperti mengukir di atas batu yang pelaksanaannya tidak mudah. Salah satu tantangan utama dalam membentuk karakter adalah adanya pengaruh lingkungan yang kompleks dan serba cepat dalam kehidupan modern zaman serba digital. Perubahan nilai-nilai sosial dan budaya yang dinamis juga menjadi tantangan dalam pendidikan karakter guna membentuk individu yang bermoral.

Dengan memperhatikan makna pendidikan dan karakter, maka pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya mengembangkan potensi anak/peserta didik dengan nilai-nilai budaya, budi pekerti serta karakter bangsa, agar mereka memiliki nilai dan karakter yang baik dalam identitas yang melekat dalam diri mereka, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan, sebagai sumber daya manusia, dan sebagai warganegara yang beretika. menurut Thomas Lickona, sebagaimana dikutip Suyatno, pendidikan karakter adalah upaya terencana dalam membantu seseorang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/moral.

Dari penjelasan makna pendidikan karakter diatas, dapat kita simpulkan bahwa, tujuan utama dari pendidikan karakter ini ialah hal-hal yang berfokus dalam pembentukan sikap, sifat, etika/moral. Dimana yang nantinya hasil dari pendidikan karakter itu sendiri mencetak generasi-generasi yang memiliki moral yang tinggi.

Makna dari moral itu sendiri ialah sebuah prinsip atau nilai-nilai yang mengatur serta membimbing perilaku dan keputusan seseorang atau suatu kelompok dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut Dwi Hastuti, pembentukan moral adalah proses mengarahkan, membimbing nilai-nilai moral serta mendidik, mengembangkan, dan membangun moral dan perilaku seseorang agar terbiasa mengetahui, memahami, dan menghargai kebajikan atau kebajikan aturan moral. Proses ini mencakup komponen kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga seseorang dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral.

Pembentukan moral pada anak meruapakan hal yang sangat penting dan pundament, maka dari itu hal-hal yang berkaitan dengan etika/moral ini sangat urgen di tanamkan dan di fahamkan kepada anak. Mengembangkan nilai dan sikap anak, dapat digunakan dalam berbagai metode yang memungkinkan terbentuknya kebiasaan-kebiasaan yang di dasari oleh nilai-nilai agama dan moralitas, agar anak dapat menjalani hidup sesuai dengan norma agama dan aturan yang berlaku pada masyarakat. Dalam menentukan suatu pendekatkan dengan metode yang akan di pergunakan perlu mempunyai alasan dan landasan yang kuat serta faktor-faktor yang mendukung seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak. May Lwin juga menjelaskan, bahwa moral terdiri dari: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.

Metode pendidikan karakter, dalam melakukan pembentukan moral anak, bisa dilakukan dengan cara memberikan contoh, ataupun teladan yang baik, agar anak dapat meniru atau mencontoh hal-hal baik, lewat perilaku yang anak lihat kemudian anak amati. Metode ini sangat efektif untuk memberikan dampak yang baik, dalam upaya membentuk karakter anak baik pada psikis ataupun fisiknya.

Strategi ini dapat di terpakan dalam pembimbingan orang tua terhadap karakter anak, dimana anak dilibatkan dalam pekerjaan rumah, bersosial kepada masyarakat sekitar, peduli terhadap lingkungan dan lain-lain. Sama hal nya dengan sekolah formal yang di tempuh anak, tanaga pendidik dapat meningkatkan efektivitas pendidikan karakter yang digunakan untuk membentuk moral pada anak.

Dalam hal ini, dapat disimpukan bahwa pendidikan karakter, sangat di dibutuhkan dalam pembentukan moral pada anak, dimana lewat pendidikan karakter, anak dapat tumbuh dengan sikap-sikap yang lebih positif, menjadi individu yang bersosial tinggi, memiliki circle yang bermutu, bertanggung jawab dan lain sebagainya, hal ini dapat membangun kualitas suatu kelompok bahkan negara, sebab moralitas yang tertanam dalam diri anak.

Pendidikan karakter terhadap anak akan menjadi sebuah bekal dalam mengembangkan potensi positif mereka dengan memiliki nilai yang baik, serta perilaku dan moral yang tinggi. Hal ini nantinya berguna dalam kehidupan sehari-hari, dilingkungan masyarakat. Sehingga dari hasil pendidikan karakter ini menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan mempunyai moralitas yang tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai NKRI, menjaga integritas negeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 komentar:

  1. MasyaAllah tulisan bagus bgt😍

    BalasHapus
  2. MasyaAllah
    Tetap semangat menulis. Kita usahakan melalui tulisan makin banyak orang yang melek akan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk moral seseorang

    BalasHapus

Towards Happiness

  Halo semuanyaaaa! My name is Nazwa Salsabila Manurung     Boleh panggil aku wawa biar lebih akrab 😄 , asal Medan, kota dengan sejuta ra...